kopi kind cup

Selasa, 19 September 2017

#manusia#lemah


#maaf


#hampir#tiba


#utuh


#lelah


#bersabar


#jarak#menguatkan


#pembelajaran


#perjalanan#hidup


#sadarlah


#menjauh


Sabtu, 14 Januari 2017

*RESEP ISLAMI MENJAGA KEBERSIHAN LAHIR BATIN*



YOGA-nya Islam itu ---> gerakan *SHOLAT*.

MEDITASI-nya orang Islam ---> duduk tenang sambil ber- *DZIKIR*.

SELF HEALING-nya orang Islam itu melakukan _*MUHASSABAH*_ (introspeksi)

DETOX-nya orang Islam dengan rajin ber- *PUASA*.

RUWATAN-nya (buang sial) orang Islam dengan *SEDEKAH*.

VITAMIN-nya orang Islam sikap mudah *MEMAAFKAN*.

OBAT AWET MUDA orang Islam TIDAK *MENCAMPURI* urusan yg tak perlu.

NUTRISI TERBAIK-nya orang Islam *BERBAIK SANGKA* _*(Huznudzon)*_.                 

PEMBERSIH HATI-nya orang Islam dengan *MENAHAN* _*GHIBAH*_.

PENYUCI JIWA-nya orang Islam adalah     *TIDAK* *BICARA* *KOTOR* *&* *IRI* *DENGKI*.

PENGAWET PAHALA-nya orang Islam *TIDAK *RIYA maupun SUM'AH*.

PENCEGAH PRAHARA-nya orang Islam *MENGHINDARI PERDEBATAN*.

PENGUKUR RENDAH HATI-nya orang Islam *TIDAK MENYEBUT KELEBIHANNYA.*

PENDETEKSI KEIKHLASAN-nya orang ISLAM *TIDAK MENYEBUT KEBAJIKANNYA.*

SARIPATI beribadah  adalah *DOA*, dan RUH dalam beramal  adalah *IKHLAS*.

*APOTIK* *MUSLIM* *MUSLIMAH*
*DAFTAR OBAT*:

1. Sering sakit --->  silahkan *puasa sunnah*
2. Wajah gelap ---> sholat *Dhuha*
3. Hati sempit ---> baca *Al Qur'an*
4. Susah bahagia ---> sholat *tepat waktu*
5. Emosi melulu ---> *wudhu* & *Istighfar*
6. Gelisah ---> banyak *do'a* dan *olahraga*
7. Tertekan ---> baca _*"lahaula walaaquwwata illaa billah"*_
8. Kurang berkah rezekinya ---> lirik yang *hallal* saja
9. Miskin melulu ---> *bersedekah*

Semoga kita semua senantiasa bertawakkal kepada ALLAH SWT dan mendapat rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, dan semoga ALLAH SWT selalu meridhoi setiap usaha kita.

Selasa, 26 Januari 2016

Pemasaran Jasa Guru




Mata kuliah                                                      Dosen pengampu    
    Strategi Pemasaran                                         Hendra Riofita, MM

“PEMASARAN JASA GURU”


  

DI SUSUN OLEH:
ABDUL AZIZ
NIM:
11316103214
LOKAL: A
SEMESTER: V


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1437 H/2015 M




 


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
           A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
           B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 2
           C.     Tujuan Pembahasan................................................................................... 2
           D.    Manfaat Pembahasan................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................ 3
           A.    Pemasaran.................................................................................................. 3
           B.     Marketing dalam Jasa Guru....................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN................................................................................... 6
           A.    Pemasaran Jasa Guru................................................................................. 6
           B.     Konsep Inti Pemasaran Jasa Guru............................................................. 7
           C.     Manajemen Pemasaran Jasa Guru............................................................. 9
           D.    Menciptakan Nilai Kepuasan dan Loyalitas Peserta Didik....................... 10
           E.     Manajemen Hubungan Kemitraan Guru................................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................................ 15
          A.    Kesimpulan................................................................................................ 15
          B.     Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16

  


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmaanirrahim.
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana guna memenuhi tugas individu yang diberikan oleh Bapak Hendra Riofita, MM selaku dosen pengampu didalam mata kuliah Strategi Pemasaran. Adapun didalam makalah saya ini akan membahas mengenai “Pemasaran Jasa Guru, Konsep Inti Pemasaran Jasa Guru, Manajemen Pemasaran Jasa Guru, Menciptakan Nilai Kepuasan serta Loyalitas Pelanggan (Peserta Didik), dan Manajemen Hubungan Kemitraan Guru”.
Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang setia yang telah mempersembahkan hidupnya untuk pendidikan umat manusia melaui ucapan, perbuatan, contoh teladan, bimbingan dan petunjuknya, agar dapat melaksanakan fungsi kekhalifahannya di muka bumi ini.
Selanjutnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, menambah pengetahuan, informasi serta dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memperluas wawasan pada mata kuliah Strategi Pemasaran ini khususnya. Makalah ini pemakalah akui masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh kerena itu pemakalah mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.

                                                                       Pekanbaru, 14 Oktober 2015
                    Abdul Aziz









BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                             
A.    Latar Belakang
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masyarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru,  maka dapat mendidik dan membentuk kepribadian anak mereka dengan baik agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab.
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana aman. Akan tetapi di lain pihak, guru harus memberikan tugas, mendorong siswa untuk mencapai tujuan, menegur, menilai, dan mengadakan koreksi. Dengan demikian, kepribadian seorang guru seolah-olah terbagi menjadi 2 bagian. Di satu pihak bersifat empati, di pihak lain bersifat kritis. Di satu pihak menerima, di lain pihak menolak. Maka seorang guru yang tidak bisa memerankan pribadinya sebagai guru, ia akan berpihak kepada salah satu pribadi saja. Dan berdasarkan hal-hal tersebut, seorang guru harus bisa memilah serta memilih kapan saatnya berempati kepada siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya menerima dan kapan saatnya menolak. Dengan perkatan lain, seorang guru harus mampu berperan ganda. Peran ganda ini dapat di wujudkan secara berlainan sesuai dengan situasi dan kondisi yang di hadapi.
Dewasa ini, persaingan antar sekolah semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam proses pembelajaran, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pembelajaran (materi ajar), penentuan harga (dalam hal ini mengenai besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan pelayanan pembelajaran maka sangat diperlukan pemasaran jasa guru.


B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapatlah dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.   Bagaimana pemasaran jasa guru?
2.   Bagaimana konsep inti pemasaran jasa guru?
3.   Seperti apa manajemen pemasaran jasa guru?
4.   Bagaimana menciptakan nilai kepuasan dan loyalitas pelanggan (peserta didik) ?
5.   Seperti apa manajemen  hubungan kemitraan guru dalam memasarkan jasanya?
C.     Tujuan
1.   Untuk mengetahui dan memahami pemasaran jasa guru.
2.   Untuk memahami konsep inti pemasaran jasa guru.
3.   Untuk memahami penerapan dan strategi serta pengelolaan pemasaran jasa guru.
4.   Untuk memahami bagaimana guru menciptakan nilai kepuasan serta loyalitas pelanggan (peserta didik).
5.   Untuk mengetahui manajemen hubungan kemitraan guru dalam memasarkan jasanya.
D.    Manfaat
1.   Bisa dijadikan referensi dalam pemasaran jasa guru nantinya.
2.   Mampu memaknai konsep inti pemasaran jasa guru tersebut.
3.   Mengetahui konsep manajemen pemasaran jasa guru dan tentunya diharapkan mampu mempraktekkannya.
4.   Mengerti bagaimana semestinya seorang guru menciptakan nilai kepuasan dan layanan serta loyalitas peserta didik.
5.   Memahami tentang konsep manajemen hubungan  kemitraan guru dalam pemasaran jasa.







BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pemasaran
Pemasaran sebagaimana diketahui, adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran tidak ada yang namanya perusahaan, akan tetapi apa yang dimaksud dengan pemasaran itu sendiri orang masih merasa rancu. Pengertian pemasaran menurut Kotler (1997:8) adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Banyak yang menganggap bidang ini identik atau sama dengan bidang penjualan. Sesungguhnya pemasaran memiliki arti yang luas daripada penjualan. Bidang penjualan merupakan bagian dari bidang pemasaran, sekaligus merupakan bagian terpenting dari bidang pemasaran itu sendiri. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Teori pemasaran yang amat sederhana pun selalu menekankan bahwa dalam kegiatan pemasaran harus jelas siapa yang menjual apa, dimana, bagaimana, bilamana, dalam jumlah berapa dan kepada siapa.
Adanya strategi yang tepat akan sangat mendukung kegiatan pemasaran
secara keseluruhan. Definisi menurut Harper W (2000:4) bahwa Pemasaran adalah
“Suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan indidvidu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran”. Definisi ini menjelaskan bahwa pemasaran merupakan proses kegiatan usaha untuk melaksanakan rencana strategis yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan pihak lain.
Definisi menurut Basu Swastha (2002:17) Konsep pemasaran adalah  sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Konsep pemasaran didasarkan pada pandangan dari luar ke dalam. Konsep ini diawali dengan mendefinisikan pasar yang jelas berfokus pada kebutuuhan pelanggan, memadukan semua sistem kegiatan yang akan memengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan.


B.     Marketing dalam Jasa Guru
Istilah marketing dibagi menjadi dua yaitu marketing pada “profit organization” dan marketing pada “non profit organization”. Lembaga pendidikan berperan penting dalam memasarkan jasa guru. Lembaga pendidikan termasuk dalam non profit organization. Marketing pada fokusnya adalah berbicara bagaimana memuaskan konsumen. Jika konsumen tidak puas berarti marketingnya gagal.  Lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan yang melayani konsumen, berupa murid, siswa, mahasiswa dan juga masyarakat umum yang dikenal sebagai “stakeholder”. Lembaga pendidikan pada hakikatnya bertujuan memberi layanan. Pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan tersebut, karena mereka sudah membayar cukup mahal kepada lembaga pendidikan. Jadi marketing jasa pendidikan berarti kegiatan lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada konsumen dengan cara yang memuaskan.
Menurut Fendy Tjiptono (2004), dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Jasa, konsep produksi itu dibagi menjadi lima bagian yaitu sebagai berikut:
a)      Konsep Produksi
Pemasaran yang  berpegang pada konsep ini berorientasi  pada proses produksi/operasi (internal).
b)      Konsep Produk
Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior.
c)      Konsep Penjualan
Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjual dapat meningkat.
d)     Konsep Pemasaran
Berbeda dengan tiga konsep terdahulu yang berorientasi pada lingkungan internal, konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa  konsumen hanya akan bersedia  membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan.



e)      Konsep Pemasaran Sosial
Pemasaran yang menganut konsep ini, beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan social konsumen



 
  



BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pemasaran Jasa Guru
Globalisasi merupakan driver forces pada semua aspek kehidupan. Dampaknya turut menciptakan persaingan yang semakin tinggi pada semua aspek kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan pendidikan khususnya proses pembelajaran dimana pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi membutuhkan kemampuan khusus sehingga output pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan  baik nasional maupun internasional. Pengelolaan pembelajaran menjadi sangat penting, dimana pertumbuhan dan perkembangan lembaga dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam melakukan scaning lingkungan eksternal, competitor guru dilembaga sekolah lain, memperhitungkan kompetensi internal, harus dapat menciptakan strategi yang mencukupi untuk memenangkan persaingan tanpa meninggalkan esensi dari pembelajaran itu sendiri.
Undang Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu warga Negara Indonesia tanpa memandang  status sosial, ras, etnis, agama, dan jender berhak memperoleh pelayanan pendidikan yang bermutu. Pendidikan  yang bermutu hanya dapat diberikan oleh guru yang kompeten dan professional. Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan, baik pada jalur formal maupun nonformal telah ditempuh pemerintah. Hal ini terbukti lahir program-program peningkatan mutu melalui program sekolah Berstandar Nasional, Sekolah Satu Atap dan masih banyak program-program peningkatan mutu yang lain. Program-program peningkatan mutu yang telah ditempuh ternyata masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan iptek. Namun demikian, apalah artinya tingginya adaptabilitas dan apresiasi terhadap pembaharuan pendidikan, jika tidak disertai dengan peningkatan kemampuan dalam mengelola perubahan yang didukung oleh perangkat manajemen pemasaran yang memadai. Tantangan berat yang berkaitan dengan sistem manajemen yang kompetitif, pada pelaksanaannya akan ditentukan oleh kehandalan sistem manajemen pemasaran pendidikan yang bersangkutan.
Jika saya menjadi guru, pemasaran yang saya lakukan adalah pada tahap pertama adalah perencanaan, dimana perencanaan yang dimaksudkan disini adalah bagaimana saya sebagai calon guru dalam memikirkan terlebih dahulu hal-hal apa yang harus dilakukan yang mungkin membuat orang lain atau kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah tertarik dan menganggap saya layak menjadi guru disekolah itu seperti cara belajar, cara berbicara yang baik dan menarik, dan menyampaikan nilai pada saat kuliah atau memberitahukan skil (kemampuan) lain yang saya miliki yang nantinya dapat membantu sekolah dalam memajukan sekolah. Setelah membuat perencanaan apa-apa saja yang harus di lakukan sebelum melakukan pemasaran, saya terlebih dahulu memikirkan sekolah mana yang akan sayam masuki, apakah sekolah swasta atau negeri. Karena gaji sekolah swasta dan negeri itu berbeda..
    Kemudian setelah menentukan berapa gaji serta dengan memilih sekolah swasta atau negeri, maka selanjutnya yang saya laukan dalam pemasaran yaitu mulai mempromosikan jasan, yaitu berupa ilmu dan kemampuan yang saya miliki.  Contohnya , jika disuatu sekolah membutuhkan seorang guru ekonomi lulusan S1 dan memiliki ip minimal 3.00, dan  jika saya termasuk kriteria guru yang mereka cari tersebut maka saya akan segera mempromosikan kemampuan dan menunjukkan keahlian kepada mereka pihak sekolah, dan meyakinkan mereka bahwa saya layak menjadi seorang guru seperti yang sekolah mereka cari.
B.     Konsep Inti Pemasaran Jasa Guru
Ada komponen kunci yang dapat dijadikan bahan analisis untuk memahami konsep pemasaran jasa guru, yaitu konsep pasar. Pasar merupakan tempat bertransaksi berbagai komoditas yang dihasilkan produsen dengan yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan konsumen. Pemasaran ialah proses transaksional untuk meningkatkan harapan, keinginan dan kebutuhan calon konsumen menjadi tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan dengan mengeluarkan imbalan sesuai yang disepakati. Guru berperan penting dalam proses perubahan pola fikir peserta didik, apresiasi dan pembiasaan diri agar menjadi manusia yang berilmu pengetahuan. Sekolah merupakan salah satu kelembagaan satuan pendidikan tempat dimana guru mentransferkan ilmunya. Manakala membicarakan sistem pemasaran guru, sesungguhnya tidak cukup dengan hanya membahas terbatas pada pemasaran persekolahan. Karena paradigma pendidikan yang begitu universal tidak hanya dipandang secara terbatas pada sistem persekolahan.
1.   Pasar sasaran dan segmentasi
Jika saya menjadi guru, maka saya memiliki konsep pemasaran untuk menawarkan jasa saya sebagai seorang guru yang professional dimana saya akan memulai dengan mencari tahu peluang-peluang sekolah mana saja yang bisa menerima saya sebagai penyalur jasa (sebagai pengajar). Dengan kata lain saya tidak hanya mendaftar disatu sekolah melainkan beberapa sekolah. Kemudian sebelum melakukan pemasaran saya terlebih dahulu akan mencari tahu dan memahami kondisi sekolah yang akan saya masuki, terutama dalam segi geografis, jika sekolah itu terletak dipedesaan maka saya akan menyesuaikan keadaan dengan sekolah tesebut, contohnya dari segi penampilan saya, dan teknik, metode serta model mengajar saya. Karena biasanya sekolah dipedesaan masih cenderung bersifat tradisional. Sedangkan jika disekolah kota maka saya akan mempelajari terlebih dahulu pola hidup peserta didiknya yang lebih modern.
Dan dari segi psikografisnya, target pemasaran saya adalah sekolah SMA dan SMK, karena ilmu ekonomi yang saya miliki umumnya dipelajari oleh siswa SMA atau SMK.
2.   Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Saya adalah seseorang yang ingin menjadi guru ekonomi, maka saya akan mencari dan melihat sekolah yang membutuhkan guru ekonomi atau sekolah yang kekurangan guru ekonomi. Dari kebutuhan sekolah inilah saya akan mengambil peluang dari keinginan sekolah tersebut yang  biasanya menginginkan guru ekonomi lulusan S1 dengan IPK minimal 3.00. kemudian sesuai permintaan mereka yang menginginkan guru ekonomi dengan lulusan S1 dengan Ipk minimal 3.00 saya akan hadir dan mempromosikan diri saya.
3.   Dari segi produk atau jasa
Disinilah konsep utama saya yang ingin mempromosikan diri saya agar menjadi seorang guru disekolah yang saya inginkan. Yang pertama kali saya siapkan adalah penampilan saya, saya akan berpenampilan sesuai dengan penampilan guru pada umumnya dimana penampilan yang menarik, sopan, rapi, kemudian saya akan mempersiapkan hal-hal yang menunjang kemampuan saya, seperti berkas-berkas dan sertifikat skill dan pengalaman saya. Kemudian saya akan mempersentasikan kemampuan pada ilmu ekonomi, dan lebih meyakinkan kepala sekolah bahwa saya mempunyai kemampuan lain seperti mengerti dan menguasai pengoperasian computer. Dan selanjutnya saya akan meyakinkan kepala sekolah dengan memperlihatkan  nilai-nilai yang cukup bagus dalam bidang ekonomi saat saya berada di universitas dahulunya. Serta saya akan mempersiapkan sistem mengajar saya yang akan membuat kepala sekolah dan guru-guru lain kagum dan tidak menyesal jika menerima saya menjadi guru ekonomi disekolahnya.
4.   Nilai, Kepuasan dan Mutu
Pada tahap ini yang saya lakukan adalah meyakinkan kepada kepala sekolah bahwa saya dapat menjadi seorang guru yang memiliki nilai baik serta mutu mengajar yang tinggi. Saya akan meyakinkan kepala sekolah bahwa ilmu ekonomi dan kemampuan saya dapat membantu sekolah mendidik peserta didik, sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan sekolah atau tujuan pendidikan serta meningkatkan prestasi siswa. Dan saya tidak akan mengecewakan sekolah tempat saya mengajar.
5.   Pertukaran, hubungan
Konsep pemasaran terakhir saya dalam memasarkan jasa guru yaitu saya akan mampu meyakinkan kepala sekolah untuk menerima saya, dan ketika saya benar-benar diterima maka saya tidak akan mengecawakan kepala sekolahi, saya akan membuktikan bahwa saya mampu dan layak menjadi guru ekonomi disekolah tersebut. Tentunya tidak hanya dalam jangka waktu yang  pendek tapi saya ingin mengajar dalam jangka waktu yang lama bahkan menjadi guru tetap disekolah itu artinya saya akan loyal mejadi guru disekolah tersebut.
C.     Manajemen Pemasaran Jasa Guru
Fokus dari manajemen pemasaran jasa guru adalah bagaimana membuat pemakai pendidikan diubah menjadi pelanggan pendidikan (customer pendidikan), dimana  pelanggan pendidikan akan memberikan loyalitas yang tinggi untuk tidak bisa berpaling pada lembaga sekolah lain. Hal itu akan meciptakan (1) Makes reguler repeat purchases yaitu pelanggan yang selalu membeli atau memakai secara teratur program yang diluncurkan oleh tenaga pendidik/guru, misalnya mahasiswa menyelesaikan studi sampai akhir tetap pada jurusan yang sama, (2) Purchases across product and service lines, pelanggan membeli diluar produk atau jasa, misalnya ketika UPI mengeluarkan program lain yaitu pilihan bahasa inggris maka banyak mahasiswa jurusan lain yang mengikuti pelatihan tersebut, (3) Refers other, yaitu merekomendasikan kepada keluarga, teman ataupun masyarakat setiap program layanan pendidikan baik merekomendasikan jurusan yang diambil maupun layanan lainnya (training, seminar, loka karya dan sebagainya). (4)  Demonstrates an immunity to the full of the competition yaitu menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing, misalnya selain UPI banyak lembaga lain yang menawarkan pendidikan serupa yaitu untuk calon guru, akan tetapi sebanyak dan semenarik apapun yang dilakukan oleh lembaga lain, mahasiswa UPI tetap teguh memilih UPI sebagai lembaga layanan pendidikannya karena mereka tau proses pembelajarannya sangat bagus. Adapun Proses dalam melakukan manajemen pemasaran yang saya lakukan jika menjadi guru adalah:
1.   Menganalisa peluang pasar
Maksudnya adalah saya harus mengetahui peluang pasar (sekolah), tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. Contohnya saja,  saya akan mencari sekolah yang kekurangan atau sangat membutuhkan guru ekonomi dan kriteria guru yang mereka cari adalah lulusan S1 pendidikan ekonomi dengan standar minimal IPK 3.00, maka saya akan langsung mengambil peluang yang ada pada pasar jasa (sekolah) tersebut.
2.   Memilih Pasar Sasaran
Setelah menganalisis pasar sasaran (sekolah) saya akan menentukan gagasan-gagasan yang akan saya ambil dalam proses pemasaran. Seperti “sekolah ini sangat cocok dengan saya, selain mereka membutuhkan guru ekonomi, juga faktor lingkungan yang nyaman membuat saya semakin tertarik dengan sekolah ini”.
3.   Mengembangkan Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan berbagai variabel pemasaran yang terkontrol yang disatukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang di inginkan pasar sasaran. Konsep bauran pemasaran meliputi :
1)      Produk
Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Jadi untuk calon guru seperti saya produk yang saya miliki untuk dipasarkan adalah jasa (ilmu dan kemampuan atau skil).
2)      Harga
Harga adalah jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan produk. Maka dari itu ketika saya memasarkan jasa saya sebagai pengajar disekolah itu saya akan menawarkan gaji jasa saya sebagai pengajar disekolah tersebut sebesar Rp. 1.400.000/ bulan.
3)      Distribusi (tempat)
Untuk distribusi (tempat) sekolah yang saya inginkan adalah saya ingin mengajar di SMA yang berada di pedesaan, karena dipedesaan sudah mulai maju dan berkembang dan mulai menggunakan sarana dan prasarana modern dan saya menguasai itu manakala masih sedikit guru yang menguasai sarana-prasarana modern tersebut.
4)      Promosi
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Jadi pada bauran ini saya akan mempromosikan semaksimal mungkin kemampuan dan ilmu saya, saya akan meyakinkan kepala sekolah bahwa saya layak mengajar disekolah itu. Dan saya akan menunjukkan bukti-bukti bahwa saya mampu mengajarkan mata pelajaran ekonomi dengan menunjukkan nilai serta kemampuan saya.
4.      Mengelola usaha pemasaran
Yang pertama perlu dilakukan yaitu mencari informasi mengenai sekolah yang kita inginkan, seperti teknik pemilihan, keahlian pesaing dan lainnya, kemudian setelah mengetahui beberapa informasi saya akan membuat strategi yang nantinya akan membawa saya menuju kesuksesan, strategi yang saya buat adalah saya akan menggunakan berbagai teknik pengajaran dan berbagai media dalam mengajar, saya juga akan memperlihatkan kemampuan saya dalam menggunakan komputer dalam menyampaikan materi pembelajaran.
D.    Menciptakan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (peserta didik)
Seperti telah dikemukakan di awal, bahwa penerapan marketing ini adalah untuk menciptakan kepuasan bagi peserta didik. Ketika berbicara tentang kepuasan maka kita harus menyadari bahwa kepuasan antara satu orang dengan yang lainnya berbeda, artinya kepuasan berurusan dengan beberapa hal.
Kata kepuasan berasal dari bahasa Latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat), sehingga kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Pendapat yang dikemukakan oleh Kotler (2003:36) bahwa satisfaction is person’s feeling of pleasure or disappointment resulting from comparing a product’s expectation. Dari pengertian tersebut di dapat sebuah kesimpulan:
S = f (E,P)
S : Satisfaction (kepuasan)
E : Expectation (harapan)
P : Product Perceived Performance (kinerja produk yang dirasakan)
Kepuasan peserta didik dikemukakan berdasarkan: Contrast theory yang berasumsi bahwa konsumen akan membandingkan kinerja produk aktual dengan ekspektasi para pembeli, dimana apabila kinerja aktual lebih besar atau sama dengan ekspektasi, maka pelanggan akan puas dan sebaliknya apabila kinerja aktual lebih rendah dari ekspektasi maka komsumen akan mengalami ketidakpuasan. Assimilation theory, menyatakan bahwa evaluasi pembeli merupakan fungsi positif dari ekspektasi konsumen para pembelian, karena proses diskonfirmasi secara psikologis tidak enak dilakukan, konsumen cenderung secara perseptual mendistorsi perbedaan antara ekspektasi dan kinerjanya ke arah ekspektasi awal sehingga penyimpangan ekspektasinya cenderung akan diterima oleh konsumen yang bersangkutan.
Jika saya menjadi guru maka saya akan membuktikan kepada kepala sekolah, dan para guru bahwa saya mampu mengajar dengan profesional dan mampu membawa peserta didik mencapai tujuan pendidikan, saya tidak akan mengecewakan kepercayaan kepala sekolah jika kepala sekolah menerima saya dan juga saya tidak akan mengecewakan peserta didik yang mau menerima saya menjadi guru mereka. Saya akan menciptakan pembelajaran yang kondusif dan mudah dipahami serta meningkatkan kualitas ilmu dan pengetahuan saya sesuai dengan perkembangan zaman, dan menghantarkan peserta didik menuju tujuan mereka dan tujuan pendidikan.
E.     Manajemen  Hubungan Kemitraan Guru
Pengkondisian hubungan kemitraan antara Pimpinan dan karyawan pendidikan di sekolah sangatlah mendukung keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran itu sendiri. Tanpa disadari tidak sedikit hambatan mutu pendidikan di sebuah sekolah berawal dari kurangnya harmonisasi hubungan kemitraan antara pimpinan dengan mitra kerjanya ( guru dan penjaga ).
Jika saya menjadi guru, saya akan membangun hubungan kerjasama dengan kepala sekolah, guru-guru, bahkan peserta didik saya sendiri. Karena tujuan saya tidak akan tercapai bila hubungan saya dengan mereka tidak baik.  Saya juga akan slalu melakukan sharing kepada kepala sekolah dan guru lain jika perlu untuk mereflease apa yang sudah saya lakukan. Saya akan menerima masukan-masukan dari mereka guna untuk memperbaiki kekurangan saya. Dan juga kepada peserta didik, saya akan mencoba menjadi guru yang bijak untuk mereka. Saya akan membuat mereka nyaman ketika saya mengajar. Saya juga dapat menjadi sahabat untuk mereka menceritakan masalah mereka yang dapat menghambat pembelajaran dan mencoba mencarikan solusi untuk mereka. Hal ini perlu di lakukan untuk mendorong keinginan saya, keinginan sekolah dan keinginan siswa yang sama-sama ingin mencapai tujuan pendidikan dengan semaksimal mungkin.







BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Ada komponen kunci yang dapat dijadikan bahan analisis untuk memahami konsep pemasaran jasa guru, yaitu konsep pasar. Pasar merupakan tempat bertransaksi berbagai komoditas yang dihasilkan produsen dengan yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan konsumen.
Pemasaran jasa guru merupakan langkah pembaharuan ketika sebuah lembaga pendidikan sekolah harus mengikuti ketatnya persaingan untuk memperoleh customer/peserta didik. Bagi lembaga pendidikan sekolah yang telah memiliki image yang bagus di masyarakat, implementasi pemasaran pendidikan hanya membutuhkan planning yang lebih menyempurnakan keberadaan sekolah tersebut dengan melakukan improvement quality yang berkesinambungan dengan inovasi sebagai terobosan baru dalam mengantisipasi permintaan dunia kerja sebagai relevansi dari pendidikan.
Pemasaran jasa guru dapat dilakukan melalui promosi, dengan tujuan untuk: memberi informasi kepada masyarakat tentang produk-produk sekolah, memberitahukan kepada masyarakat tentang perkembangan pembelajaran serta meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat tentang produk sekolah, membedakan produk sekolah dengan produk sekolah lainnya, memberi penekanan nilai lebih yang diterima masyarakat atas produk yang ditawarkan, dan menstabilkan eksistensi dan kebermaknaan sekolah di masyarakat.
B.     Saran
Dewasa ini, persaingan antar sekolah semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Keprofesionalan sangatlah diperlukan dalam hal ini.
Semoga dengan semakin tingginya persaingan guru antar sekolah justru membuat guru semakin sadar betapa pentingnya skill dan kemampuan  didalam mengajar sehingga setiap pembelajaran yang disampaikan mampu diterima dan difahami  oleh peserta didik.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INFORMATIKA KELAS VII KURIKULUM MERDEKA

 Kerjakan Lembar Tugas Berikut!!