Kerjakan Lembar Tugas Berikut!!
The Spirit Of Heart
kopi kind cup
Selasa, 21 Februari 2023
Selasa, 24 Januari 2023
Selasa, 19 September 2017
Sabtu, 14 Januari 2017
*RESEP ISLAMI MENJAGA KEBERSIHAN LAHIR BATIN*
YOGA-nya Islam itu ---> gerakan *SHOLAT*.
MEDITASI-nya orang Islam ---> duduk tenang sambil ber- *DZIKIR*.
SELF HEALING-nya orang Islam itu melakukan _*MUHASSABAH*_ (introspeksi)
DETOX-nya orang Islam dengan rajin ber- *PUASA*.
RUWATAN-nya (buang sial) orang Islam dengan *SEDEKAH*.
VITAMIN-nya orang Islam sikap mudah *MEMAAFKAN*.
OBAT AWET MUDA orang Islam TIDAK *MENCAMPURI* urusan yg tak perlu.
NUTRISI TERBAIK-nya orang Islam *BERBAIK SANGKA* _*(Huznudzon)*_.
PEMBERSIH HATI-nya orang Islam dengan *MENAHAN* _*GHIBAH*_.
PENYUCI JIWA-nya orang Islam adalah *TIDAK* *BICARA* *KOTOR* *&* *IRI* *DENGKI*.
PENGAWET PAHALA-nya orang Islam *TIDAK *RIYA maupun SUM'AH*.
PENCEGAH PRAHARA-nya orang Islam *MENGHINDARI PERDEBATAN*.
PENGUKUR RENDAH HATI-nya orang Islam *TIDAK MENYEBUT KELEBIHANNYA.*
PENDETEKSI KEIKHLASAN-nya orang ISLAM *TIDAK MENYEBUT KEBAJIKANNYA.*
SARIPATI beribadah adalah *DOA*, dan RUH dalam beramal adalah *IKHLAS*.
*APOTIK* *MUSLIM* *MUSLIMAH*
*DAFTAR OBAT*:
1. Sering sakit ---> silahkan *puasa sunnah*
2. Wajah gelap ---> sholat *Dhuha*
3. Hati sempit ---> baca *Al Qur'an*
4. Susah bahagia ---> sholat *tepat waktu*
5. Emosi melulu ---> *wudhu* & *Istighfar*
6. Gelisah ---> banyak *do'a* dan *olahraga*
7. Tertekan ---> baca _*"lahaula walaaquwwata illaa billah"*_
8. Kurang berkah rezekinya ---> lirik yang *hallal* saja
9. Miskin melulu ---> *bersedekah*
Semoga kita semua senantiasa bertawakkal kepada ALLAH SWT dan mendapat rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, dan semoga ALLAH SWT selalu meridhoi setiap usaha kita.
Selasa, 26 Januari 2016
Pemasaran Jasa Guru
Mata kuliah Dosen pengampu
Strategi Pemasaran Hendra Riofita, MM
“PEMASARAN
JASA GURU”
DI
SUSUN OLEH:
ABDUL
AZIZ
NIM:
11316103214
LOKAL:
A
SEMESTER:
V
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
PEKANBARU
1437 H/2015 M
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar
Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan
Pembahasan................................................................................... 2
D. Manfaat
Pembahasan................................................................................ 2
BAB
II LANDASAN TEORI............................................................................ 3
A. Pemasaran.................................................................................................. 3
B. Marketing
dalam Jasa Guru....................................................................... 4
BAB
III PEMBAHASAN................................................................................... 6
A. Pemasaran
Jasa Guru................................................................................. 6
B. Konsep
Inti Pemasaran Jasa Guru............................................................. 7
C. Manajemen
Pemasaran Jasa Guru............................................................. 9
D. Menciptakan
Nilai Kepuasan dan Loyalitas Peserta Didik....................... 10
E. Manajemen
Hubungan Kemitraan Guru................................................... 12
BAB
III PENUTUP............................................................................................ 15
A. Kesimpulan................................................................................................ 15
B. Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 16
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Bismillahirrahmaanirrahim.
Puji syukur kepada
Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana guna memenuhi tugas individu yang diberikan oleh Bapak Hendra
Riofita, MM selaku dosen pengampu didalam mata kuliah Strategi Pemasaran. Adapun didalam makalah saya ini akan membahas
mengenai “Pemasaran Jasa Guru, Konsep Inti Pemasaran Jasa Guru, Manajemen
Pemasaran Jasa Guru, Menciptakan Nilai Kepuasan serta Loyalitas Pelanggan
(Peserta Didik), dan Manajemen Hubungan Kemitraan Guru”.
Shalawat dan salam
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang setia
yang telah mempersembahkan hidupnya untuk pendidikan umat manusia melaui
ucapan, perbuatan, contoh teladan, bimbingan dan petunjuknya, agar dapat
melaksanakan fungsi kekhalifahannya di muka bumi ini.
Selanjutnya
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, menambah pengetahuan, informasi
serta dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memperluas wawasan pada mata kuliah Strategi Pemasaran ini
khususnya. Makalah ini pemakalah akui masih banyak kekurangan dan keterbatasan.
Oleh kerena itu pemakalah mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini
kedepannya.
Pekanbaru, 14 Oktober 2015
Abdul Aziz
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Guru
memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati
oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masyarakat tidak meragukan figur
guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru, maka dapat mendidik dan membentuk kepribadian
anak mereka dengan baik agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa
kepemimpinan yang bertanggungjawab.
Seorang
guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru harus ramah, sabar,
menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana aman.
Akan tetapi di lain pihak, guru harus memberikan tugas, mendorong siswa untuk
mencapai tujuan, menegur, menilai, dan mengadakan koreksi. Dengan demikian,
kepribadian seorang guru seolah-olah terbagi menjadi 2 bagian. Di satu pihak
bersifat empati, di pihak lain bersifat kritis. Di satu pihak menerima, di lain
pihak menolak. Maka seorang guru yang tidak bisa memerankan pribadinya sebagai
guru, ia akan berpihak kepada salah satu pribadi saja. Dan berdasarkan hal-hal
tersebut, seorang guru harus bisa memilah serta memilih kapan saatnya berempati
kepada siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya menerima dan kapan saatnya
menolak. Dengan perkatan lain, seorang guru harus mampu berperan ganda. Peran ganda
ini dapat di wujudkan secara berlainan sesuai dengan situasi dan kondisi yang
di hadapi.
Dewasa
ini, persaingan antar sekolah semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga
pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan
perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan
berkelanjutan. Dalam proses pembelajaran, kegiatan pemasaran dapat meliputi
perencanaan produk pembelajaran (materi ajar), penentuan harga (dalam hal ini
mengenai besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang
ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam
upaya peningkatan pelayanan pembelajaran maka sangat diperlukan pemasaran jasa
guru.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang tersebut dapatlah dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Bagaimana
pemasaran jasa guru?
2. Bagaimana
konsep inti pemasaran jasa guru?
3. Seperti
apa manajemen pemasaran jasa guru?
4. Bagaimana
menciptakan nilai kepuasan dan loyalitas pelanggan (peserta didik) ?
5. Seperti
apa manajemen hubungan kemitraan guru
dalam memasarkan jasanya?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui dan memahami pemasaran jasa guru.
2. Untuk
memahami konsep inti pemasaran jasa guru.
3. Untuk
memahami penerapan dan strategi serta pengelolaan pemasaran jasa guru.
4. Untuk
memahami bagaimana guru menciptakan nilai kepuasan serta loyalitas pelanggan
(peserta didik).
5. Untuk
mengetahui manajemen hubungan kemitraan guru dalam memasarkan jasanya.
D. Manfaat
1. Bisa
dijadikan referensi dalam pemasaran jasa guru nantinya.
2. Mampu
memaknai konsep inti pemasaran jasa guru tersebut.
3. Mengetahui
konsep manajemen pemasaran jasa guru dan tentunya diharapkan mampu
mempraktekkannya.
4. Mengerti
bagaimana semestinya seorang guru menciptakan nilai kepuasan dan layanan serta
loyalitas peserta didik.
5. Memahami
tentang konsep manajemen hubungan
kemitraan guru dalam pemasaran jasa.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Pemasaran
Pemasaran
sebagaimana diketahui, adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran tidak ada
yang namanya perusahaan, akan tetapi apa yang dimaksud dengan pemasaran itu
sendiri orang masih merasa rancu. Pengertian pemasaran menurut Kotler (1997:8)
adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan
dan mempertukarkan produk
dengan pihak lain. Banyak yang menganggap bidang ini identik atau sama dengan bidang
penjualan. Sesungguhnya pemasaran memiliki arti yang luas daripada penjualan.
Bidang penjualan merupakan bagian dari bidang pemasaran, sekaligus merupakan
bagian terpenting dari bidang pemasaran itu sendiri. Pemasaran berarti bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia.
Teori
pemasaran yang amat sederhana pun selalu menekankan bahwa dalam kegiatan
pemasaran harus jelas siapa yang menjual apa, dimana, bagaimana, bilamana,
dalam jumlah berapa dan kepada siapa.
Adanya
strategi yang tepat akan sangat mendukung kegiatan pemasaran
secara keseluruhan. Definisi
menurut Harper W (2000:4) bahwa Pemasaran adalah
“Suatu proses sosial yang
melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan indidvidu dan perusahaan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan
pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran”. Definisi ini
menjelaskan bahwa pemasaran merupakan proses kegiatan usaha untuk melaksanakan
rencana strategis yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumen melalui
pertukaran dengan pihak lain.
Definisi
menurut Basu Swastha (2002:17) Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan
hidup perusahaan. Konsep pemasaran
didasarkan pada pandangan dari luar ke dalam. Konsep ini diawali dengan
mendefinisikan pasar yang jelas berfokus pada kebutuuhan pelanggan, memadukan
semua sistem kegiatan yang akan memengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba
melalui pemuasan pelanggan.
B.
Marketing
dalam Jasa Guru
Istilah
marketing dibagi menjadi dua yaitu marketing pada “profit organization” dan
marketing pada “non profit organization”. Lembaga pendidikan berperan penting
dalam memasarkan jasa guru. Lembaga pendidikan termasuk dalam non profit
organization. Marketing pada fokusnya adalah berbicara bagaimana memuaskan
konsumen. Jika konsumen tidak puas berarti marketingnya gagal. Lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan
yang melayani konsumen, berupa murid, siswa, mahasiswa dan juga masyarakat umum
yang dikenal sebagai “stakeholder”. Lembaga pendidikan pada hakikatnya
bertujuan memberi layanan. Pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari
layanan tersebut, karena mereka sudah membayar cukup mahal kepada lembaga
pendidikan. Jadi marketing jasa pendidikan berarti kegiatan lembaga pendidikan
memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada konsumen dengan cara
yang memuaskan.
Menurut
Fendy Tjiptono (2004), dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Jasa, konsep
produksi itu dibagi menjadi lima bagian yaitu sebagai berikut:
a)
Konsep
Produksi
Pemasaran yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi/operasi (internal).
b)
Konsep
Produk
Dalam konsep ini, pemasar
beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki
kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior.
c)
Konsep
Penjualan
Konsep ini merupakan konsep
yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan
bahwa konsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjual dapat
meningkat.
d)
Konsep
Pemasaran
Berbeda dengan tiga konsep
terdahulu yang berorientasi pada lingkungan internal, konsep pemasaran
berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan.
e)
Konsep
Pemasaran Sosial
Pemasaran yang menganut
konsep ini, beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk
yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada
kesejahteraan lingkungan social konsumen
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Pemasaran Jasa
Guru
Globalisasi
merupakan driver forces pada semua
aspek kehidupan. Dampaknya turut menciptakan persaingan yang semakin tinggi
pada semua aspek kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan pendidikan khususnya
proses pembelajaran dimana pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara
tradisional akan tetapi membutuhkan kemampuan khusus sehingga output pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan
baik nasional maupun internasional. Pengelolaan pembelajaran menjadi
sangat penting, dimana pertumbuhan dan perkembangan lembaga dipengaruhi oleh
kemampuan guru dalam melakukan scaning lingkungan eksternal, competitor guru
dilembaga sekolah lain, memperhitungkan kompetensi internal, harus dapat
menciptakan strategi yang mencukupi untuk memenangkan persaingan tanpa meninggalkan
esensi dari pembelajaran itu sendiri.
Undang
Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa salah satu tujuan negara Republik
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu warga Negara
Indonesia tanpa memandang status sosial,
ras, etnis, agama, dan jender berhak memperoleh pelayanan pendidikan yang bermutu.
Pendidikan yang bermutu hanya dapat
diberikan oleh guru yang kompeten dan professional. Berbagai upaya peningkatan
mutu pendidikan, baik pada jalur formal maupun nonformal telah ditempuh
pemerintah. Hal ini terbukti lahir program-program peningkatan mutu melalui
program sekolah Berstandar Nasional, Sekolah Satu Atap dan masih banyak
program-program peningkatan mutu yang lain. Program-program peningkatan mutu
yang telah ditempuh ternyata masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar
untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan iptek. Namun demikian, apalah
artinya tingginya adaptabilitas dan apresiasi terhadap pembaharuan pendidikan,
jika tidak disertai dengan peningkatan kemampuan dalam mengelola perubahan yang
didukung oleh perangkat manajemen pemasaran yang memadai. Tantangan berat yang
berkaitan dengan sistem manajemen yang kompetitif, pada pelaksanaannya akan
ditentukan oleh kehandalan sistem manajemen pemasaran pendidikan yang
bersangkutan.
Jika saya menjadi guru, pemasaran yang
saya lakukan adalah pada tahap pertama adalah perencanaan, dimana
perencanaan yang dimaksudkan disini adalah bagaimana saya sebagai calon guru dalam memikirkan terlebih
dahulu hal-hal apa yang harus dilakukan yang mungkin membuat orang lain atau
kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah tertarik dan menganggap saya layak menjadi guru disekolah itu seperti cara belajar, cara berbicara yang baik dan menarik, dan menyampaikan
nilai pada saat kuliah atau memberitahukan skil (kemampuan) lain yang saya miliki yang nantinya dapat membantu sekolah
dalam memajukan sekolah. Setelah membuat perencanaan apa-apa saja yang harus di
lakukan sebelum melakukan pemasaran, saya terlebih dahulu memikirkan sekolah
mana yang akan sayam masuki, apakah sekolah swasta atau negeri. Karena gaji
sekolah swasta dan negeri itu berbeda..
Kemudian setelah menentukan berapa gaji serta
dengan memilih sekolah swasta atau negeri, maka selanjutnya yang saya laukan
dalam pemasaran yaitu mulai mempromosikan jasan, yaitu berupa ilmu dan
kemampuan yang saya miliki. Contohnya ,
jika disuatu sekolah membutuhkan seorang guru ekonomi lulusan S1 dan memiliki
ip minimal 3.00, dan jika saya termasuk
kriteria guru yang mereka cari tersebut maka saya akan segera mempromosikan
kemampuan dan menunjukkan keahlian kepada mereka pihak sekolah, dan meyakinkan
mereka bahwa saya layak menjadi seorang guru seperti yang sekolah mereka cari.
B. Konsep
Inti Pemasaran Jasa Guru
Ada komponen kunci
yang dapat dijadikan bahan analisis untuk memahami konsep pemasaran jasa guru,
yaitu konsep pasar. Pasar merupakan tempat bertransaksi berbagai komoditas yang
dihasilkan produsen dengan yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan konsumen.
Pemasaran ialah proses transaksional untuk meningkatkan harapan, keinginan dan
kebutuhan calon konsumen menjadi tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan
dengan mengeluarkan imbalan sesuai yang disepakati. Guru berperan penting dalam
proses perubahan pola fikir peserta didik, apresiasi dan pembiasaan diri agar
menjadi manusia yang berilmu pengetahuan. Sekolah merupakan salah satu
kelembagaan satuan pendidikan tempat dimana guru mentransferkan ilmunya.
Manakala membicarakan sistem pemasaran guru, sesungguhnya tidak cukup dengan
hanya membahas terbatas pada pemasaran persekolahan. Karena paradigma
pendidikan yang begitu universal tidak hanya dipandang secara terbatas pada
sistem persekolahan.
1.
Pasar sasaran dan
segmentasi
Jika saya menjadi guru,
maka saya memiliki konsep pemasaran untuk menawarkan jasa saya sebagai seorang
guru yang professional dimana saya akan memulai dengan mencari tahu
peluang-peluang sekolah mana saja yang bisa menerima saya sebagai penyalur jasa
(sebagai pengajar). Dengan kata lain saya tidak hanya mendaftar disatu sekolah
melainkan beberapa sekolah. Kemudian sebelum melakukan pemasaran saya terlebih
dahulu akan mencari tahu dan memahami kondisi sekolah yang akan saya masuki,
terutama dalam segi geografis, jika sekolah itu terletak dipedesaan maka saya
akan menyesuaikan keadaan dengan sekolah tesebut, contohnya dari segi
penampilan saya, dan teknik, metode serta model mengajar saya. Karena biasanya
sekolah dipedesaan masih cenderung bersifat tradisional. Sedangkan jika
disekolah kota maka saya akan mempelajari terlebih dahulu pola hidup peserta
didiknya yang lebih modern.
Dan dari segi
psikografisnya, target pemasaran saya adalah sekolah SMA dan SMK, karena ilmu
ekonomi yang saya miliki umumnya dipelajari oleh siswa SMA atau SMK.
2.
Kebutuhan, keinginan, dan
permintaan
Saya adalah seseorang
yang ingin menjadi guru ekonomi, maka saya akan mencari dan melihat sekolah
yang membutuhkan guru ekonomi atau sekolah yang kekurangan guru ekonomi. Dari
kebutuhan sekolah inilah saya akan mengambil peluang dari keinginan sekolah
tersebut yang biasanya menginginkan guru
ekonomi lulusan S1 dengan IPK minimal 3.00. kemudian sesuai permintaan mereka
yang menginginkan guru ekonomi dengan lulusan S1 dengan Ipk minimal 3.00 saya
akan hadir dan mempromosikan diri saya.
3.
Dari segi produk atau
jasa
Disinilah konsep utama
saya yang ingin mempromosikan diri saya agar menjadi seorang guru disekolah
yang saya inginkan. Yang pertama kali saya siapkan adalah penampilan saya, saya
akan berpenampilan sesuai dengan penampilan guru pada umumnya dimana penampilan
yang menarik, sopan, rapi, kemudian saya akan
mempersiapkan hal-hal yang menunjang kemampuan saya, seperti berkas-berkas dan
sertifikat skill dan pengalaman saya. Kemudian saya akan
mempersentasikan kemampuan pada ilmu ekonomi, dan lebih meyakinkan kepala
sekolah bahwa saya mempunyai kemampuan lain seperti mengerti dan menguasai
pengoperasian computer. Dan selanjutnya saya akan meyakinkan kepala sekolah
dengan memperlihatkan nilai-nilai yang
cukup bagus dalam bidang ekonomi saat saya berada di universitas dahulunya.
Serta saya akan mempersiapkan sistem mengajar saya yang akan membuat kepala
sekolah dan guru-guru lain kagum dan tidak menyesal jika menerima saya menjadi
guru ekonomi disekolahnya.
4. Nilai, Kepuasan dan Mutu
Pada tahap ini yang saya lakukan adalah
meyakinkan kepada kepala sekolah bahwa saya dapat menjadi seorang guru yang
memiliki nilai baik serta mutu mengajar yang tinggi. Saya akan meyakinkan
kepala sekolah bahwa ilmu ekonomi dan kemampuan saya dapat membantu sekolah mendidik
peserta didik, sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan sekolah atau tujuan
pendidikan serta meningkatkan prestasi siswa. Dan saya tidak akan mengecewakan
sekolah tempat saya mengajar.
5.
Pertukaran, hubungan
Konsep pemasaran terakhir
saya dalam memasarkan jasa guru yaitu saya akan mampu meyakinkan kepala sekolah
untuk menerima saya, dan ketika saya benar-benar diterima maka saya tidak akan
mengecawakan kepala sekolahi, saya akan membuktikan bahwa saya mampu dan layak
menjadi guru ekonomi disekolah tersebut. Tentunya tidak hanya dalam jangka
waktu yang pendek tapi saya ingin
mengajar dalam jangka waktu yang lama bahkan menjadi guru tetap disekolah itu
artinya saya akan loyal mejadi guru disekolah tersebut.
C. Manajemen
Pemasaran Jasa Guru
Fokus
dari manajemen pemasaran jasa guru adalah bagaimana membuat pemakai pendidikan
diubah menjadi pelanggan pendidikan (customer pendidikan), dimana pelanggan pendidikan akan memberikan
loyalitas yang tinggi untuk tidak bisa berpaling pada lembaga sekolah lain. Hal
itu akan meciptakan (1) Makes reguler
repeat purchases yaitu pelanggan yang selalu membeli atau memakai secara
teratur program yang diluncurkan oleh tenaga pendidik/guru, misalnya mahasiswa
menyelesaikan studi sampai akhir tetap pada jurusan yang sama, (2) Purchases across product and service lines,
pelanggan membeli diluar produk atau jasa, misalnya ketika UPI mengeluarkan
program lain yaitu pilihan bahasa inggris maka banyak mahasiswa jurusan lain
yang mengikuti pelatihan tersebut, (3) Refers
other, yaitu merekomendasikan kepada keluarga, teman ataupun masyarakat
setiap program layanan pendidikan baik merekomendasikan jurusan yang diambil
maupun layanan lainnya (training, seminar, loka karya dan sebagainya). (4) Demonstrates
an immunity to the full of the competition yaitu menunjukkan kekebalan dari
daya tarik produk sejenis dari pesaing, misalnya selain UPI banyak lembaga lain
yang menawarkan pendidikan serupa yaitu untuk calon guru, akan tetapi sebanyak
dan semenarik apapun yang dilakukan oleh lembaga lain, mahasiswa UPI tetap
teguh memilih UPI sebagai lembaga layanan pendidikannya karena mereka tau
proses pembelajarannya sangat bagus. Adapun Proses dalam melakukan
manajemen pemasaran yang
saya lakukan jika menjadi guru adalah:
1. Menganalisa peluang pasar
Maksudnya adalah saya
harus mengetahui peluang
pasar (sekolah), tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. Contohnya saja, saya akan mencari sekolah yang kekurangan
atau sangat membutuhkan guru ekonomi dan kriteria guru yang mereka cari adalah lulusan
S1 pendidikan ekonomi dengan standar minimal IPK 3.00, maka saya akan langsung
mengambil peluang yang ada pada pasar jasa (sekolah) tersebut.
2. Memilih Pasar Sasaran
Setelah menganalisis
pasar sasaran (sekolah) saya akan menentukan gagasan-gagasan yang akan saya
ambil dalam proses pemasaran. Seperti “sekolah ini sangat cocok dengan saya,
selain mereka membutuhkan guru ekonomi, juga faktor lingkungan yang nyaman
membuat saya semakin tertarik dengan sekolah ini”.
3. Mengembangkan Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau
marketing mix merupakan berbagai variabel pemasaran yang terkontrol yang
disatukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang di inginkan pasar
sasaran. Konsep bauran pemasaran
meliputi :
1)
Produk
Produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Jadi untuk calon guru seperti
saya produk yang saya miliki untuk dipasarkan adalah jasa (ilmu dan kemampuan
atau skil).
2)
Harga
Harga adalah jumlah uang yang dikeluarkan
konsumen untuk mendapatkan produk. Maka dari itu ketika saya memasarkan jasa
saya sebagai pengajar disekolah itu saya akan menawarkan gaji jasa saya sebagai
pengajar disekolah tersebut sebesar Rp. 1.400.000/ bulan.
3)
Distribusi (tempat)
Untuk distribusi (tempat) sekolah yang saya
inginkan adalah saya ingin mengajar di SMA yang berada di pedesaan, karena
dipedesaan sudah mulai maju dan berkembang dan mulai menggunakan sarana dan
prasarana modern dan saya menguasai itu manakala masih sedikit guru yang
menguasai sarana-prasarana modern tersebut.
4)
Promosi
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menginformasikan, membujuk, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen agar
membeli produk yang dihasilkan. Jadi pada bauran ini saya akan mempromosikan
semaksimal mungkin kemampuan dan ilmu saya, saya akan meyakinkan kepala sekolah
bahwa saya layak mengajar disekolah itu. Dan saya akan menunjukkan bukti-bukti
bahwa saya mampu mengajarkan mata pelajaran ekonomi dengan menunjukkan nilai
serta kemampuan saya.
4.
Mengelola usaha pemasaran
Yang pertama perlu dilakukan
yaitu mencari informasi mengenai sekolah yang kita inginkan, seperti teknik
pemilihan, keahlian pesaing dan lainnya, kemudian setelah mengetahui beberapa
informasi saya akan membuat strategi yang nantinya akan membawa saya menuju
kesuksesan, strategi yang saya buat adalah saya akan menggunakan berbagai
teknik pengajaran dan berbagai media dalam mengajar, saya juga akan
memperlihatkan kemampuan saya dalam menggunakan komputer dalam menyampaikan
materi pembelajaran.
D. Menciptakan
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (peserta didik)
Seperti
telah dikemukakan di awal, bahwa penerapan marketing ini adalah untuk
menciptakan kepuasan bagi peserta didik. Ketika berbicara tentang kepuasan maka
kita harus menyadari bahwa kepuasan antara satu orang dengan yang lainnya berbeda,
artinya kepuasan berurusan dengan beberapa hal.
Kata kepuasan
berasal dari bahasa Latin “satis”
(artinya cukup baik, memadai) dan “facio”
(melakukan atau membuat), sehingga kepuasan bisa diartikan sebagai upaya
pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Pendapat yang dikemukakan oleh
Kotler (2003:36) bahwa satisfaction is
person’s feeling of pleasure or disappointment resulting from comparing a
product’s expectation. Dari pengertian tersebut di dapat sebuah kesimpulan:
S
= f (E,P)
S
: Satisfaction (kepuasan)
E
: Expectation (harapan)
P
: Product Perceived Performance (kinerja
produk yang dirasakan)
Kepuasan peserta didik dikemukakan berdasarkan: Contrast theory yang berasumsi bahwa
konsumen akan membandingkan kinerja produk aktual dengan ekspektasi para
pembeli, dimana apabila kinerja aktual lebih besar atau sama dengan ekspektasi,
maka pelanggan akan puas dan sebaliknya apabila kinerja aktual lebih rendah
dari ekspektasi maka komsumen akan mengalami ketidakpuasan. Assimilation theory, menyatakan bahwa
evaluasi pembeli merupakan fungsi positif dari ekspektasi konsumen para
pembelian, karena proses diskonfirmasi secara psikologis tidak enak dilakukan,
konsumen cenderung secara perseptual mendistorsi perbedaan antara ekspektasi
dan kinerjanya ke arah ekspektasi awal sehingga penyimpangan ekspektasinya
cenderung akan diterima oleh konsumen yang bersangkutan.
Jika saya menjadi
guru maka saya akan membuktikan kepada kepala sekolah, dan para
guru bahwa saya mampu mengajar dengan profesional dan mampu membawa peserta
didik mencapai tujuan pendidikan, saya tidak akan mengecewakan kepercayaan
kepala sekolah jika kepala sekolah menerima saya dan juga saya tidak akan
mengecewakan peserta didik yang mau menerima saya menjadi guru mereka. Saya
akan menciptakan pembelajaran yang kondusif dan mudah dipahami serta
meningkatkan kualitas ilmu dan pengetahuan saya sesuai dengan perkembangan
zaman, dan menghantarkan peserta didik menuju tujuan mereka dan tujuan pendidikan.
E. Manajemen Hubungan Kemitraan Guru
Pengkondisian
hubungan kemitraan antara Pimpinan dan karyawan pendidikan di sekolah sangatlah
mendukung keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran itu sendiri. Tanpa
disadari tidak sedikit hambatan mutu pendidikan di sebuah sekolah berawal dari
kurangnya harmonisasi hubungan kemitraan antara pimpinan dengan mitra kerjanya
( guru dan penjaga ).
Jika saya menjadi guru, saya akan membangun hubungan kerjasama dengan
kepala sekolah, guru-guru, bahkan peserta didik saya sendiri. Karena tujuan
saya tidak akan tercapai bila hubungan saya dengan mereka tidak baik. Saya juga akan slalu melakukan sharing kepada
kepala sekolah dan guru lain jika perlu untuk mereflease apa yang sudah saya
lakukan. Saya akan menerima masukan-masukan dari mereka guna untuk memperbaiki
kekurangan saya. Dan juga kepada peserta didik, saya akan mencoba menjadi guru
yang bijak untuk mereka. Saya akan membuat mereka nyaman ketika saya mengajar.
Saya juga dapat menjadi sahabat untuk mereka menceritakan masalah mereka yang
dapat menghambat pembelajaran dan mencoba mencarikan solusi untuk mereka. Hal
ini perlu di lakukan untuk mendorong keinginan saya, keinginan sekolah dan
keinginan siswa yang sama-sama ingin mencapai tujuan pendidikan dengan
semaksimal mungkin.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada komponen kunci yang dapat dijadikan bahan
analisis untuk memahami konsep pemasaran jasa guru, yaitu konsep pasar. Pasar
merupakan tempat bertransaksi berbagai komoditas yang dihasilkan produsen
dengan yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan konsumen.
Pemasaran jasa guru merupakan langkah pembaharuan
ketika sebuah lembaga pendidikan sekolah harus mengikuti ketatnya persaingan
untuk memperoleh customer/peserta didik. Bagi lembaga pendidikan sekolah yang
telah memiliki image yang bagus di masyarakat, implementasi pemasaran
pendidikan hanya membutuhkan planning yang lebih menyempurnakan keberadaan
sekolah tersebut dengan melakukan improvement
quality yang berkesinambungan dengan inovasi sebagai terobosan baru dalam
mengantisipasi permintaan dunia kerja sebagai relevansi dari pendidikan.
Pemasaran jasa guru dapat dilakukan melalui promosi,
dengan tujuan untuk: memberi informasi kepada masyarakat tentang produk-produk
sekolah, memberitahukan kepada masyarakat tentang perkembangan pembelajaran
serta meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat tentang produk sekolah,
membedakan produk sekolah dengan produk sekolah lainnya, memberi penekanan
nilai lebih yang diterima masyarakat atas produk yang ditawarkan, dan
menstabilkan eksistensi dan kebermaknaan sekolah di masyarakat.
B. Saran
Dewasa
ini, persaingan antar sekolah semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga
pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan
perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
(peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan
berkelanjutan. Keprofesionalan sangatlah diperlukan dalam hal ini.
Semoga
dengan semakin tingginya persaingan guru antar sekolah justru membuat guru
semakin sadar betapa pentingnya skill dan kemampuan didalam mengajar sehingga setiap pembelajaran
yang disampaikan mampu diterima dan difahami
oleh peserta didik.
Langganan:
Postingan (Atom)
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INFORMATIKA KELAS VII KURIKULUM MERDEKA
Kerjakan Lembar Tugas Berikut!!
-
Motivasi seseorang akan di tentukan oleh stimulusnya. Stimulus yang dimaksud disini adalah mesin penggerak motivasi seseorang sehingga meni...